Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Madeline

Café sudah mulai sepi saat aku memutuskan untuk pulang. Malam yang membeku. Merapatkan jaket dan memasukan tanganku ke dalam saku sementara ujung bibir menjepit rokok yang tinggal setengahnya. Di langit, lekuk-lekuk awan seperti tak sabar melompat liar. Hampir jam 2 pagi ada kelengangan di luar, hanya klakson mobil dan sirine ambulan terdengar dari kejauhan. Gedung-gedung memagar langit, orang-orang kelelahan berusaha kembali pulang. Mungkin memang sudah waktunya pulang, perjalananku masih 3 jam untuk sampai di rumah. Masih berdiri di pinggir jalan saat aku melihatnya, dia berdiri di bawah cahaya lampu, anggun, dengan senyum yang selalu indah, gaun yang sama yang dia kenakan pada malam terakhir aku meliahtnya. Aku tahu itu tidak mungkin dia. "Halo Alex..." Tiba-tiba dia bicara, terlalu shock tanpa sadar rokokku jatuh dan membakar mantel yang aku kenakan. Dia bukan sekedar khayalanku, aku bisa mendengar suaranya dengan jelas. “Kamu…? Ini tidak mungkin kamu” menggelengkan ...