Skip to main content

How would you live today differently?

Bagaimana jika indera kita telah menipu kita? Bagaimana jika dunia nyata, penuh sihir dan kemungkinan, bukan yang dapat kita lihat, tahan, rasa, bau atau dengar?

Bagaimana jika tidak ada kesalahan, dan bahwa segala sesuatu dalam hidup kita terjadi karena itu perlu terjadi?

Bagaimana jika kita dan musuh kita jauh lebih mirip daripada yang pernah kita bisa sadari, dan bahwa ketika kita melihat orang asing di jalan, kita melihat diri kita dalam bentuk yang berbeda? Bagaimana jika energi yang sama menghidupkan kita semua, dan bahwa kita semua adalah saudara-saudara - jika tidak dengan darah - dalam roh?

Bagaimana jika daya yang sebenarnya adalah lahir dari cinta?

Bagaimana jika kita tidak bisa gagal? Dan bahkan salah langkah kita apa yang disebut pengalaman belajar yang diperlukan dalam evolusi pribadi hidup kita?

Bagaimana jika kita mendengarkan lagu di dalam hatimu dan dinyanyikan dengan keras melalui pemikiran dan tindakan?

Bagaimana jika lahir hanya sebanyak ilusi begitupun dengan kematian? Bagaimana jika waktu adalah sebuah penemuan dari pengalaman manusia, dan bahwa luasnya ruang dan kosmos itu jauh lebih kecil dari kepala peniti?

Bagaimana jika kita mengambil pil merah bukan pil biru - dan melihat betapa dalam lubang kelinci ini pergi?

Bagaimana jika semua yang kita lihat di luar sana sebenarnya terjadi di sini?

Bagaimana jika kita adalah pusat alam semesta kita? Dan bagaimana jika kita memiliki lebih potensi dari impian terliar yang bisa kita bayangkan?

Bagaimana jika ada sesuatu yang bisa kita lakukan - dengan menggabungkan bakat unik kita dengan orang akan lebih baik bagi dunia? Dan bagaimana jika kita bisa menggunakan karunia-karunia dan talenta untuk mengangkat seluruh dunia?
Then how would you live today differently?

Comments

Popular posts from this blog

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

Baik-baik saja... ?

Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesulitan mendefinisikan apa yang aku rasakan, bahkan tidak tahu apa yang aku mau. Tidak ada postingan baru atau puisi-puisi baru yang bisa aku tulis... Bahkan aku mulai terlalu sering menulis status-status yang tidak jelas di facebook yang beberapa waktu ini mulai aku gunakan lagi. Yahoo Messenger yang semakin malam semakin sepi, tidak ada tegur sapa atau keinginan untuk berbicara dengan siapapun. Depresi...? sepertinya tidak, aku pernah merasakan keadaan yang lebih buruk dari sekarang. Bahkan bisa dibilang saat ini keadaanku baik-baik saja, hubunganku dengan kekasihku pun baik-baik saja, bahkan aku merasa kami jauh lebih dekat dari sebelumnya. Kawan ku bertanya, "kenapa tidak pernah posting atau membuat tulisan baru lagi?", "Entahlah, sedang tidak ada inspirasi." Jawabku, dan dalam hati aku tertawa, mengingat kalimat yang aku lont...

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...