Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2011

Letter

Dear Floo, You are the gatekeeper of your life, deciding what goes into – and comes out – of your castle. When anger or hate or negativity try to enter, pull up your drawbridge and engage it not. Anger, hate and negativity can not hurt you without your permission. Do not let anger, hate or negativity dwell in your castle; they have no home in you. Love, ~Floo~

Happiness

Money, Relationships, Jobs d atang dan pergi dalam hidup. Aku suka menggunakan analogi roller coaster. "When you ride a roller coaster, it’s full of ups and downs." Kadang-kadang kau memiliki semuanya, dan terkadang kau seperti tak memiliki apapun. Money, Relationships, Jobs bisa diambil dari kita, hanyalah sebagian kecil dari hal-hal yang bisa membuat kita bahagia. Jika menurutmu kebahagiaan berasal dari itu semua, maka kau mungkin akan berakhir hidup dalam ketakutan salah satu dari mereka akan diambil. Hidup selalu antara Ups and downs. Hidup ini penuh dengan keduanya. Aku tidak berpikir ini tentang memaksimalkan Ups dan meminimalkan Downs. Aku hanya berpikir bagaimana menerima kehidupan yang ditawarkan dengan antusias, hati yang terbuka dan sukacita. Jangan menunggu untuk menurunkan berat badan, atau untuk meningkatkan berat badan, untuk memulai hidup sehat, untuk memulai pekerjaan baru, untuk menikah, untuk jatuh cinta, untuk mati, atau dilahirkan kembali... Untuk menjadi...

07:41

Floo : Sedih gk jelas… Langit : Kenapa? hanya soal perasaan aja? Pasti ada pemicu… Floo : Mungkin... kenapa saat kau menyukai kau pun harus merasa takut kehilangan… Langit : Ya memang begitu, floo... cinta itu harus dirawat dengan rasa cemas Floo : Cemas ini bikin gk enak... paranoid, terbawa perasaan… bukan seperti ini aku gak suka. Langit : Dihadapi, floo. Caranya, melepaskan rasa cemas itu sebagai bagian dari rasa sayangmu, biasa begitu.. tapi dihadapi… Pelan-pelan juga akan berkembang menjadi kesadaran untuk menerima situasi apa pun yang bakal datang, aku sering berada dalam situasimu, floo... sampai pada sebuah kesimpulan, aku mengukur sayangku dari rasa sakit yang akhirnya kudapatkan Floo : Harus aku hilangkan... atau aku biarkan aja seperti ini..? Langit : Biarkan, dan siapkan dadamu menjadi tanah lapang untuk menerima situasi apa pun Floo : I'm just scared... Langit : Jangan takut, nanti aku temani Floo : Hahaha… thanks ya…

Benci

Membencimu satu malam ini saja... dan esok pagi aku akan mencintaimu seperti biasa lagi.