Skip to main content

That feeling of missing someone so much that it would almost feel better if they never existed...

Do you ever find yourself suddenly missing someone so much that it takes your breath away? One minute you're fine, and the next, you're swamped with memories of them. Their voice, their laugh, the things they'd say—it all comes rushing back, and it's so intense it almost knocks you over. And the more you remember, the more you realize how much their absence has left you feeling hurt, hollow. So you force yourself to think about why they're gone, to keep yourself from falling apart....

Comments

Popular posts from this blog

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

Baik-baik saja... ?

Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesulitan mendefinisikan apa yang aku rasakan, bahkan tidak tahu apa yang aku mau. Tidak ada postingan baru atau puisi-puisi baru yang bisa aku tulis... Bahkan aku mulai terlalu sering menulis status-status yang tidak jelas di facebook yang beberapa waktu ini mulai aku gunakan lagi. Yahoo Messenger yang semakin malam semakin sepi, tidak ada tegur sapa atau keinginan untuk berbicara dengan siapapun. Depresi...? sepertinya tidak, aku pernah merasakan keadaan yang lebih buruk dari sekarang. Bahkan bisa dibilang saat ini keadaanku baik-baik saja, hubunganku dengan kekasihku pun baik-baik saja, bahkan aku merasa kami jauh lebih dekat dari sebelumnya. Kawan ku bertanya, "kenapa tidak pernah posting atau membuat tulisan baru lagi?", "Entahlah, sedang tidak ada inspirasi." Jawabku, dan dalam hati aku tertawa, mengingat kalimat yang aku lont...

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...