Mereka saling mencintai selama bertahun-tahun, terkadang bertengkar, untuk alasan-alasan yang sangat kekanak-kanakan, sangat sepele, dan juga sangat konyol. Namun mereka tetap bersama, entah karena cinta atau kebiasaan, yang kita, orang luar, tidak tahu. Terkadang orang-orang yang terlibat bahkan tidak tahu betapa mereka saling mencintai, jadi bagaimana orang luar seperti kita bisa memahami masalah-masalah abstrak seperti itu?
la mencintainya lebih dari yang bisa dilihatnya, dan ia mencintainya lebih dari yang bisa ditunjukkannya. Mereka selalu berselisih, berdebat, dan merajuk. Setiap kali, ia menanyakan pertanyaan yang sudah tak asing lagi, "Apakah kau benar-benar mencintaiku?"
Mereka berdua saling mencintai, bukan karena kepribadian mereka berbeda, melainkan karena mereka menyadari bahwa mereka terlalu mirip: keras kepala dan konservatif. Setiap kali mereka bertengkar, mereka diam, mungkin seminggu, mungkin sebulan. Mereka saling mencintai dengan cara yang berbeda, seolah mereka bisa saling melepaskan, tetapi hanya dengan satu kalimat "Aku merindukanmu" darinya mereka selalu kembali bersama.
la mendesah di telepon, hatinya bergejolak, tak tahu harus berkata apa. la ingin memeluknya erat-erat, agar perempuan itu bisa percaya dan mengandalkannya seumur hidup. la mencintainya, ia takut kehilangannya, tetapi ia tak tahu bagaimana membuatnya mengerti. la bukan orang yang tahu bagaimana mengungkapkannya, juga bukan orang yang tahu bagaimana mengucapkan kata-kata romantis. la hanya bisa diam.
Setelah berbulan-bulan mereka putus, tak ada satu hari pun ia tanpa memikirkannya. Setiap malam, alih-alih mengirim pesan selamat malam, ia hanya mengangkat ponsel dan membaca pesan-pesan lama. la bermimpi, dalam mimpinya ia masih menyandarkan kepalanya di lengan perempuan itu, memeluknya lembut, merasakan napasnya yang masih terasa di rambutnya dan kehangatan tangannya. Namun ketika ia terbangun, mendapati dirinya berada di ruangan kosong, ia menyadari bahwa dia jauh darinya, sangat jauh darinya...
Comments