Skip to main content

Is being gay or lesbian a choice?

Kebanyakan seorang gay dan lesbian yakin bahwa menjadi lesbian atau gay bukanlah suatu pilihan. Organisasi ilmiah Kebanyakan juga percaya bahwa homoseksualitas bukan pilihan, faktor biologi lah yang memainkan perananan penting. The National Mental Health Association mengatakan, "Sebagian besar peneliti percaya bahwa orientasi seksual adalah suatu yang kompleks, dan faktor biologi. Ini berarti bahwa banyak orang yang dilahirkan dengan orientasi seksual mereka, atau bahwa itu dibentuk pada usia dini. "

Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa beberapa orang lesbian atau gay dan yang lain lurus atau biseksual. Tapi apa yang kita tahu adalah bahwa homoseksualitas telah ada sepanjang sejarah.

Tapi Gay Menjadi Pilihan?

Tentu saja mereka yang percaya homoseksualitas adalah dosa mengatakan itu pilihan. Bahkan beberapa lesbian dan gay yakin bahwa menjadi gay adalah pilihan. Namun, kebanyakan percaya bahwa mereka dilahirkan sebagai gay atau lesbian seperti halnya aku.

Yang kita tahu adalah bahwa terapi yang mencoba mengubah seorang gay menjadi lurus memiliki tingkat keberhasilan yang sangat kecil. Kadang-kadang orang mengubah perilaku mereka, tetapi daya tarik masih ada. Seperti halnya bila kita kidal dipaksa untuk menggunakan tangan kanannya. Dia belajar untuk mengubah perilaku, tapi ini tidak mengubah fakta bahwa dia kidal.

Yang paling tepat adalah pilihan bersikap menjadi gay, lesbian, atau biseksual. Kita dapat memilih untuk menyembunyikan orientasi seksual kita, atau bahkan terlibat dalam hubungan heteroseksual, tetapi itu tidak berarti kita tidak lesbian, atau biseksual.

Apa yang kita tahu adalah bahwa orang-orang yang keluar dan menerima orientasi seksual mereka hidup lebih bahagia dan lebih memenuhi kehidupan dari pada mereka yang mencoba menekan perasaan mereka atau menjalani hidup mereka secara sembunyi-sembunyi.

So guys... born lesbian or gay, follow the ray. born straight refuse to hate... then we can live in peace and harmony....

Comments

atanotonogoro said…
SETUJU BANGET BANGET BANGET! semua itu kan pilihan :D
floo said…
menjadi gay-nya bukan pilihan kta terlahir seperti itu, bersikap sebagai gay lah yg jadi pilihan... hihihi
Anonymous said…
"born lesbian or gay" klo seperti yang dikatakan floo artinya floo menyalahkan tuhan karena punya perasaan seperti itu, padahal itu adalah ujian keimanan buat manusia..bersikap gay memang pilihan, mau ngikutin setan atau mau belajar hidup benar???so guys kiamat semakin dekat

Popular posts from this blog

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

Baik-baik saja... ?

Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesulitan mendefinisikan apa yang aku rasakan, bahkan tidak tahu apa yang aku mau. Tidak ada postingan baru atau puisi-puisi baru yang bisa aku tulis... Bahkan aku mulai terlalu sering menulis status-status yang tidak jelas di facebook yang beberapa waktu ini mulai aku gunakan lagi. Yahoo Messenger yang semakin malam semakin sepi, tidak ada tegur sapa atau keinginan untuk berbicara dengan siapapun. Depresi...? sepertinya tidak, aku pernah merasakan keadaan yang lebih buruk dari sekarang. Bahkan bisa dibilang saat ini keadaanku baik-baik saja, hubunganku dengan kekasihku pun baik-baik saja, bahkan aku merasa kami jauh lebih dekat dari sebelumnya. Kawan ku bertanya, "kenapa tidak pernah posting atau membuat tulisan baru lagi?", "Entahlah, sedang tidak ada inspirasi." Jawabku, dan dalam hati aku tertawa, mengingat kalimat yang aku lont...

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...