Aku
berdiri di ruang gelap sebuah menara. Ruangan yg hanya berisi peti
mati, tutupnya terbuka. Berada di sini sekarang adalah bodoh tetapi
sudah telambat. Aku mendengar langkah kaki, lambat dan semakin dekat
mendaki tangga spiral.
Satu-satunya cara melarikan diri adalah dengan melewati
mereka. Aku melihat ke peti mati, kemudian tangga. Aku bisa melihat
cahaya lilin, seperti penyiksaku, berkedip redup.
Tak ada pilihan lain lagi, seperti
binatang aku merangkak ke dalam peti matiku dan menutupnya. Perasaan
takut mengalir di antara nadi2 yg telah beku menelusup ke jantungku yg
sdh lama berhenti berdetak.