Monday, October 31, 2011

Letter From You



Oktober, 31, 2011

Dear my love
Sudah jam 1 malam di sini, sedari sore aku hanya berbaring memangku laptopku. Memandang keluar jendela daun yang mulai menguning dan berwarna jingga pertanda musim gugur hampir usai. Sekarang gelap menjadi terlalu cepat, matahari seakan buru-buru berselimut awan. Entahlah dear
Hadir galau resah di pembaringan sendiri, sambil lalu menyaksikan debat di EU Parlement dengan soal default nya Yunani. Tapi tetap tidak bisa memfokuskan pikiranku. Terlalu lama aku menikmati gelap dalam sendiri, entahlah tiba-tiba ketakutan tentang sunyi itu menyergapku. Kamu tahu dear aku terlalu takut dan selalu takut.
I am not what it seem to be
Just me dear
Just me
Thank you for listening, even I dont know whether you will notice or not this note. I just need to speak out my mind.
The cold of autumn breeze smashing my bone. 

 ~DmD


My Dear...
Kamu tau, aku merasa tidak sendiri setiap kali kita saling berbicara. Memang sendiri, tapi bukan berarti sepi. Kita membicarakan banyak hal. Kita mempertanyakan banyak tanya. Apakah kau mengerti? Sepi bukan berarti kamu benar-benar sendiri, selalu ada aku, teman-teman yang mau mendengarkan.
Berceritalah seperti dulu, ceritakan tentang daun-daun yang menguning, tentang bulan perak sepotong menggantung di langit, tentang kecipak air yang terdengar di sepanjang Canale-canale, stasiun-stasiun kereta, lampu-lampu temaram yang menyinari kubah-kubah gereja dan  bangunan kuno sampai jembatan. Ceritakan tentang keriangan canda tawa dan alunan musik klasik yang datang dari cafe-cafe tua. Bawa aku berpetualang ke sana.
Dan saat kamu rindu rumah, akan kuceritakan tentang sawah-sawah, tentang gunung-gunung, lembah, sungai kecil di belakang rumah, tentang anak-anak gembala yang menggiring ternak. Kau tak akan merasa begitu jauh untuk pulang.
Berbagilah, jangan terlalu lama menenggelamkan diri diantara kertas-kertas dan tugas yang tak ada habisnya. Sesekali naiklah ke permukaan hirup udara segar, nikmati hangat sapaan kawan. Hidup pun perlu di nikmati, tidak selalu harus hitam dan putih. Banyak warna di sini hampir seperti pelangi.

Aku selalu di sini... dan rindu obrolan malam kita.


With Love...#hug

Sunday, October 30, 2011

First Time


"Aku tidak yakin kita harus melakukan ini."

"Jangan konyol. Tidak ada yang bisa melihat kita. "

"Ini bukan berarti aku tidak bisa melakukannya! Bagaimana jika ini mengubah segalanya? "

"Tidak ada yang akan berubah: kita saling mencintai, kan?. Jadi percayalah padaku."

"Benar! Tapi - "

"Shhhhh, sudah waktunya."

Bulan di puncak bukit. Ada keheningan yang ganjil, dunia diam menahan napas. Punggungnya sobek, bulu-bulu terbang, taring memanjang, dia mentransformasi diri.
Dia mematikan otaknya. Menghela napas dalam-dalam, menghirup aroma darah dalam tubuh manusia disekitarnya.


Sebuah lolongan pilu memecah malam... saatnya memulai perburuan pertama...

Saturday, October 22, 2011

Hmm...

Hati-hati saat menjelekkan orang lain. Mungkin saja dia membicarakanmu dalam kebaikan. Malu sama Tuhan...    

^_^

Monday, October 10, 2011

It’s all in my head

And maybe it’s true, I’m falling for you. Maybe there’s a chance that you’re stuck on me, too. 

So maybe I’m wrong, it’s all in my head, but maybe we’re afraid of words we both haven’t said.

Given

I thought that love would be softer, sweeter and kinder. I found out with my first love that those thoughts were just a happy delusion. Fall...