Tuesday, April 24, 2012

Do'a Tidur


Semoga setiap kali engkau terlelap, 
aku menjadi satu-satunya yang kau ingat dengan penuh kerinduan...

Monday, April 23, 2012

Karakter Berdasarkan Jenis Minumannya

Ternyataa.. karakter orang bisa di liat dari jenis minuman yang paling sering dia minum, berikut adalah jenis minuman dan kepribadian peminumnya :

Kopi
pic
Pagi-pagi paling enak ngopi. Nah, buat yang suka kopi (mau tubruk atau cappucinno), kamu bisa dibilang berkepribadian pekerja keras dan prefeksionis. Demi harga diri, kamu pantang meminta bantuan pada orang lain saat mengerjakan sesuatu. Dibutuhkan usaha ekstra untukmenaklukkan mereka yang menyukai kopi karena mereka agak kaku. Perlahan tapi pasti, ajaklah mereka yang suka kopi untuk lebih santai menikmati hidup.


Teh
pic
Apapun makanannya, minuman harus teh. Para penggemar teh ini justru lebih bersifat santai dan relax dalam menjalani hidup. Gak usah terburu-buru. Tapi kalau ada maunya, para penggemar teh ini bakalberusaha mendapatkannya. Diusahakan buat kamu-kamu yang mempunyai teman ‘teh’ ini untuk lebih bersabar. Kalau nggak mau dijauhi, hindari untuk memburu-burukan mereka.





Jus buah
pic
Bagi kalian yang suka jus buah, pasti menyukai tantangan dan berani ambil resiko. Maklum, penggemar jus termasuk orang yang mudah bosan sehingga senang mencoba hal-hal baru. Bagi teman-teman ‘jus’ ini harus selalu bersikap penuh kejutan jika ingin meraih simpatinya. Nggak kalah pentingnya, jangan pernah mengeluh di hadapan mereka pecinta jus karena mereka anti cewek/cowok manja.





Air mineral
pic
Si penyuka air putih akan selalu sederhana dan nggak banyak maunya. Tapi jangan salah, dibandingkan tipe cowok/cewek lainnya, dia berjiwa paling sensitif sekaligus puitis. Mereka si penyuka air juga pastinya romantis. Jika mereka sudah sreg dan suka dengan seseorang, tentunya mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkannya. Penyuka air putih ini juga termasuk orang irit karena air mineral biasanya paling murah.




Sumber : http://nhasir.blogspot.com/

Friday, April 20, 2012

Just Another Love Bite

"Kekaguman dan cinta adalah dua hal yang berbeda." Ree mengklarifikasi.

"Puuuuh-lease ..." kata ku dengan setengah mata tertutup.

"No really... kamu tidak pernah benar-benar memahami apa yang aku coba katakan ... SEPANJANG WAKTU!!"

"Yeah right! Who would? Ketika 'kekasih' kamu bercerita tentang seorang gadis baru dari sekolah atau perguruan tinggi atau dari tempat kerja yang dia kagumi '... SEPANJANG WAKTU "dikutip! aku mengibaskan tangaku ke udara dengan
frustrasi.

"Tapi ..." Ree menunggu aku melanjutkan omonganku

"Apa yang kamu ingin buktikan? Apakah aku tidak cukup baik untuk kamu?" Satu pertanyaan  yang paling tidak ingin Ree jawab.

"Mmhh... maksudku... " Tentu saja dia HARUS mengatakan sesuatu.

"I am sick of these girls…" Aku sedang tidak ingin mendengarkan

"Ok ... mari kita pergi mencari Ice cream?" rayunya, mencoba membuat suasana lebih baik.

“Not helping…”

"Minum... bukankah itu ide yang bagus?"

"ini jam 10 pagi!!"

“Baiklah. Begini saja, biarkan aku melakukan sesuatu yang tidak pernah aku lakukan untuk gadis-gadis itu. Stay right there sexy, I’ll be back in time .” Aku tidak tau apa yang akan Ree lakukan, dan aku tidak perduli.
Ree menaruh bukunyamengecup hidungku dan pergi.

Sementara aku melihat ke luar jendela, Ree muncul dari balik gorden dengan nampan. Di atasnya dua cangkir kopi, sandwich dan satu kuntum bunga mawar yang dia ambil dari kebun sebelah.

“That’s what I am talking about Ree. Come to me baby…” Dia memang pandai merayu.

“Oooow! senyuman kamu itu mengingatkan aku pada gadis bernama Tanya… apa aku sudah pernah bercerita tentang dia?”

“YOU ARE A DEAD WOMEN!!”

Wednesday, April 18, 2012

Café Senja

Café sedikit senyap saat kami bertiga tiba di sana. Ada dua laki-laki duduk di meja kayu yang terletak di sebelah kanan teras. Kemudian beberapa laki-laki di meja yang bersebelahan dengan tanaman hias. Sementara di dalam, suasana terasa sedikit lengang. 

Tepat di depan deretan pigura yang tertata rapi sepanjang dinding café, duduk perempuan muda yang terus berkutat dengan laptop dan cangkir kopi yang hampir kosong. Dia  mengenakan kemeja casual, telingannya dijejali headset, sesekali menyeruput kopi, dan menyeka mulut. Wajahnya agak oval dengan rambut diikat menyerupai ekor kuda. Mungkin dia mahasiswa salah satu universitas dekat sini yang dikejar target harus segera menyelesaikan skripsi, dan di mana lagi tempat paling pas untuk berfikir dengan suasana tenang selain di tempat seperti ini. 

Ah… suasana khas sebuah café, entah hanya dalam imajinasiku saja atau memang ada alunan music samar-samar menyeruak di ruang beraroma kopi. Kadang aku berpikir, orang-orang hanya masuk ke cafe, tapi tak pernah benar-benar keluar lagi. Seolah ada yang tertinggal pada dinding-dinding berwarna krem-muda, pada plafon cokelat-hitam, pada pigura-pigura yang bercerita tentang sebuah perjalanan. 

“Mau pesan apa mbak?.” Seorang perempuan muda berkacamata menghampiri kami, rambutnya pendek dengan gaya tomboy, namun sedikit malu-malu menyodorkan daftar menu untuk kami pilih. Aku terlalu sibuk mengamati sekelilingku sehingga tidak menyadari keberadaannya. Bingung dengan banyaknya pilihan menu. Padahal perut kami sudah keroncongan semenjak turun dari bis tadi. Untunglah dia cukup sabar mencatat pesanan kami bertiga. 

 * * * * * * 

Aku mengamati 3 macam minuman yang baru saja di antarkan ke meja kami. " Moccacino yang terdiri dari Caffee Latte dicampur coklat. Mocha sebenarnya adalah sebuah nama varietas kopi dari daerah Mocha, Yaman. Meskipun dibuat tanpa campuran coklat, tapi kopi mocha asli Yaman seperti ada rasa coklat didalamnya. Kemudian ini, Cappucino New Guinea, menu special kami mempunyai sejarahnya sendiri. Racikan dari espresso, oreo, susu murni, coklat serut ice cream vanilla, yang di siram sedikit rhum cake." Sang barista menerangkan. 

Sayangnya sore itu aku hanya memesan satu gelas teh sereh. Bukan aku tidak menyukai kopi, hanya saja, sejak dulu aku tak berbakat menjadi pecandu kopi. Karena ternyata secangkir kopi saja sudah cukup membuat jantungku tak henti bergeletar. Berdebar-debar. Aku mengaduk dan menyesapnya berlahan. Sesuatu yang hangat dan berbau rempah akan sedikit meredakan pusing dan rasa mual di perutku. 

Tawa dan obrolan hangat di antara cangkir kopi dan kepulan asap Marlboro Menthol menggeliat di dalam ruangan 3x3 meter. Sofa berwarna coklat muda, lampu gantung yang membuat ruangan itu terasa semakin nyaman dengan warna senja. Ada yang bermain gitar, ada yang berbicara cepat, ada yang hanya mendengarkan dan sesekali menimpali. Wajah-wajah baru yang entah kenapa terasa begitu akrab. Bercanda, mentertawakan sepenggal dunia yang hampir seperti taman bermain raksasa. Bagai mana dunia itu membuat kami bertemu saat ini. Keakraban yang memabukkan. 

Untuk kesekian kali, tawa pecah. Renyah, Seakan tiada beban pikiran . Begitulah yang selalu terjadi pada pertemuan-pertemuan. Pertemuan yang selalu saja terasa singkat. "Betapa sebenarnya aku menginginkan saat-saat seperti ini bisa terjadi lagi." Pikirku , tak ada satupun yang menjadi tak ada. Semua masih terlalu nyata untuk bisa disebut sirna, antara dunia maya yang menjadi nyata. Tetapi pesta semeriah apapun pada akhirnya akan berakhir juga. Tak ada yang perlu di sedihkan karna aku yakin perpisahan akan membawa kepada pertemuan selanjutnya. 

Di luar mendung, lekuk-lekuk awan seperti tak sabar melompat liar. Perpisahan saat warna emas memantul di atas daun dan ranting pohon, menyepuh batu cadas di lereng bukit, menyiram langit dengan cahaya gemilang merah kekuning-kuningan, lalu berangsur-angsur menghitam. Hitam yang muram, kemudian menjelma kelam. Di antara decit rem, klakson, aliran mobil, gedung-gedung memagar langit, dan juga orang lalu-lalang aku kembali pulang. 


~Bandung, 15 April 2012

Monday, April 16, 2012

Pagi Milikku

Seharusnya sudah mandi trus siap-siap kerja juga. Anehnya pagi ini malas sekali...
JAMIROQUAI - Love Foolosophy, berteriak-teriak di sudut sana. Mengecup seperti pagi yang riang. Ah saya biarkan saja dia berteriak-teriak sampai serak...

Saya lagi kepengen memanjakan diri sejenak... mengingat-ngingat, menjilati bibir saya berharap masih ada rasa bibirnya melekat.

Dulu saya selalu bilang, jika separuh hatimu pergi menghilang, menjauh, biarkanlah kadang pagi datang membawa rasa yang baru, rasa yang lebih segar, rasa yang lebih hangat...  

Thursday, April 12, 2012

Things that Make me feel Strong

I'm still a little messed up - but I do have a list of things that make me feel strong. If I do at least one of these things - no matter how much I don't wanna - I feel a little stronger. I may not feel happier - but I feel stonger. 

1. Get up on time
2. Get to work on time
3. Go to the gym
4. Go for a walk out side
5. Talk to a friend about nothing
6. Trying to live each minute by being in the moment and not worring about past or future.
7. Make some music
8. Eat something healthy - like an apple - for some reason that really makes me feel nice
9. Go the day without a smoke
10. Read Novel
11. Cooking dinner each night.
12. Go to sleep with positive thoughts, and say my prayers each night
13.Being grateful that I am ALIVE

Given

I thought that love would be softer, sweeter and kinder. I found out with my first love that those thoughts were just a happy delusion. Fall...