Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

Laundry

Aku melihatnya lagi hari ini, menjadikannya m inggu ketiga secara berturut-turut kami berdua berada di Laund ry pada waktu yang sama.  Dia tersenyum setiap kali mata kami bertemu. Dia ramping dan berambut gelap , bukan tipeku sama sekali sebenarnya , tapi ada sesuatu tentang dirinya yang menarik perhatian ku . Mungkin cara dia selalu tertawa dan tampak begitu ramah terhadap semua orang di sekelilingnya. Dia begitu hidup dan bersemangat , dan itu membuat siapapun merasa nyaman berada di dekatnya.  Sementara menunggu cucianku selesai. Sekilas aku melirik dan mendapati dia menatapku dan tersenyum. Aku bertanya-tanya sendiri. Apakah ia pernah tertarik pada seseorang seperti aku ? Tentu saja tak ada jawaban untuk pertanyaanku. Kami bahkan tidak pernah saling bertegur sapa , namun aku tidak bisa mengeluarkan dia dari pikiran ku sejak minggu sore pertama kami bertemu . Dia tidak seperti yang lain, biasanya aku lebih tertarik ...

Café Girl

Aku duduk di sofa nyaman yang terletak di sudut café. Berpura-pura menyibukan diri dengan membaca buku. Namun dalam kenyataannya, aku menatapnya. Dia duduk hanya beberapa meter dariku, di sofa yang tepat menghadap jendela. Beberapa orang mengatakan: "Dia terlihat seperti malaikat." Atau, sesuatu seperti itu. Tapi, ketika melihatnya, aku melihat api. Dia memiliki rambut merah panjang yang tergerai di bahunya. Aku rasa, aku belum pernah melihat dia dengan ekor kuda sebelumnya. Meski aku yakin gaya rambut yang lain akan tetap terlihat bagus pada dirinya. Matanya sebagian besar tertutup dengan eye shadow gelap, tapi warna ini justru membuat mata birunya terlihat lebih indah. Bersinar seperti bulan di malam hari. Dia tidak pernah memakai lipstik dan dia tidak membutuhkannya, bibirnya merah alami, terlihat begitu menggoda.  Siapa namanya? Untuk waktu yang cukup lama, aku hanya menatapnya dan berpikir: Apa nama yang cocok untuknya? Nancy? Nicky? Laura? Atau mungkin Moniq...

Palung Kerinduan

Dan di palung kerinduan, mataku nanar kehilangan jarak pandang. Ini tak mungkin diteruskan. Entas dari ini, atau mati tenggelam.

Degup di Dadamu

Aku ingin diam di dadamu, mendengar degup yang berbisik: "Janganlah kau menepi sebelum kita terikat dalam satu janji". Senandung yang selalu kau nyanyikan dalam diam, perlahan, pelan. Sesungguhnya aku mendengar dalam hingar kerinduan.

Halloween Night

My Dear Malam ini Halloween Night, cuaca agak sedikit cerah dan hangat. Setelah seharian berada di ruang pengap perpustakaan dengan monitor 10 inch ku, mata terasa lelah dan pungungku pun terasa sakit. Ku putuskan untuk keluar sambil melihat Halloween Party di Centrum.  Sepanjang jalan aku berpapasan dengan keluarga yang membawa anak-anak dengan mengenakan kostum seram. Semakin mendekati pusat kota semakin sering aku menjumpai pemandangan tadi. Kali ini bukan hanya anak-anak saja yang mengenakan kostum Halloween, melainkan seluruh keluarganya. Kompak berseram ria, dengan membawa keranjang permen dan mengetuk setiap pintu yang mereka lewati.  Aku seperti biasa, selalu menyukai duduk disebuah Bar terbuka dengan secangkir Cappucino dan menikmati pemusik jalanan yang bermain tepat di depan café. Pemusik satu ini keren, aku rasa dia memainkan alat musik sejenis Siter kalo di Jawa tapi yang ini aku rasa mereka berasal dari Iran. Lain hari ketika aku kebetulan lewat aku liat d...

Satu Hari Di Musim Dingin

Venice, s atu hari di musim dingin ketika seseorang dari masa lalu kembali. Kami berdua adalah teman sebaya, bahkan dulu kami pernah saling jatuh cinta.  Hari ini dia tampil dalam balutan mantel bulu palsu, skinny jeans gelap dan sepatu boots rancangan louboutins. Kulitnya pucat seolah tidak pernah terkena sinar matahari, matanya memancarkan kelembutan yang terlihat begitu anggun dan matang. Dia mengajar matematika di sebuah sekolah di suatu tempat di Alaska dan alasannya kembali ke sini adalah untuk menghadiri sebuah seminar matematika. Kami selalu makan malam bersama dan pergi ke salah satu seminar matematika-Nya, seminar tentang sesuatu yang di sebut Fermat’s Last Theorem.  "Ini tentang koneksi, bukan," bisikku padanya saat aku mencoba untuk memahami apa yang dosen katakan. Dia mengangguk.  "Bisakah kamu memberi aku penjelasan sederhana?" Dia menggelengkan kepalanya. Tidak ada penjelasan sederhana untuk sebuah Puzzle yang telah di kerjakan beber...

Pictures of the month

  Sexy Pictures of  Love about the hot and passionate moments, the sexy encounters, the longing and yearning for love, the cuddles and the romances , all explained in beautiful and sexy Pictures. Pictures about desiring each other and making love.

Perempuan Yang Jatuh Cinta

“Lihat!.” Malam menunjuk ke arah gadis yang berdiri di ambang jendela... Senja penasaran, ikut memerhatikan. "Apa yang harus aku lakukan...? Ya tuhan apa yang harus aku lakukan...?." Lirih gadis itu berulang. “Siapa dia?” Senja bertanya. Senyum terkulum, “Hanya perempuan yang jatuh cinta." katanya. Sementara gadis di jendela masih tetap sama. Berdiri dalam resah, berdoa, bertanya. "Hanya?", Mata bereka bersitatap. Ada secuil kekecewaan. "Dia perempuan yang jatuh cinta. " "Apakah jatuh cinta itu sakit, dia tidak terlihat bahagia?" Mata Senja menyipit. "Dia jatuh cinta pada sesuatu yang tak bisa dia miliki. Dia jatuh cinta pada Pagi." Malam berhenti sampai di sini. Seakan mencari-cari kata yang tepat untuk melanjutkan kisahnya. "Lalu?", Senja selalu tak sabar. "Seperti yang kamu tau, tak ada yang bisa mengekalkan Pagi. Dia selalu mengecup dalam diam kemudian hilang. Begitu selalu, datang ketika se...

Sendiri

Klo ada yang tanya apa yang mau sekali aku lakukan saat ini, aku akan jawab, "Aku mau meninggalkan dan membiarkan diriku sendiri sementara."