Skip to main content

Halloween Night

My Dear
Malam ini Halloween Night, cuaca agak sedikit cerah dan hangat. Setelah seharian berada di ruang pengap perpustakaan dengan monitor 10 inch ku, mata terasa lelah dan pungungku pun terasa sakit. Ku putuskan untuk keluar sambil melihat Halloween Party di Centrum. 
Sepanjang jalan aku berpapasan dengan keluarga yang membawa anak-anak dengan mengenakan kostum seram. Semakin mendekati pusat kota semakin sering aku menjumpai pemandangan tadi. Kali ini bukan hanya anak-anak saja yang mengenakan kostum Halloween, melainkan seluruh keluarganya. Kompak berseram ria, dengan membawa keranjang permen dan mengetuk setiap pintu yang mereka lewati. 
Aku seperti biasa, selalu menyukai duduk disebuah Bar terbuka dengan secangkir Cappucino dan menikmati pemusik jalanan yang bermain tepat di depan café. Pemusik satu ini keren, aku rasa dia memainkan alat musik sejenis Siter kalo di Jawa tapi yang ini aku rasa mereka berasal dari Iran. Lain hari ketika aku kebetulan lewat aku liat dia memainkan sebuah mini harpa. 
Alunan musik yang dimainkan seakan mengerti benar suasana hatiku, alunan melodi yang menghanyutkan seakan iramannya me-sugesti diri untuk Larut melebur. Tanpa sadar aku sedikit menggeser kursiku mendekat. Aku mengamati sambil mengingat-ingat nama alat musik yang dia mainkan, rasanya aku pernah membacanya entah di mana. 
Waktu menunjukan jam 11 dan aku rasa udara hangat berangsur-angsur membeku. Sang musisi pun bersiap mengemasi peralatannya. Aku sempatkan untuk memberikan penghargaan atas permainan musiknya malam ini, dan bergegas pulang sendiri kembali menyusuri jalan yang penuh dengan daun dan angin musim gugur yang menusuk.

Comments

Anonymous said…
Dear my dear,

Halloween tidak menakutkan yang menakutkan hanya de javu dari October ke November yang berhujan...
floo said…
@anonymous : Ab itu golongan darah aku deh... :P

@my dear : It's not November but Lovember... :D

Popular posts from this blog

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

The Curse

Rabu kemaren salah satu kawan menyebut nama saya jadi salah satu orang yang di kutuk juga... ternyata kutukan ini berisi 11 hal tentang saya dan 11 hal yang harus saya jawab, dan 11 pertanyaan yang harus saya buat... jadi sebenernya gak bener-bener 11 ya... klo di jumlahin malah jadi 33 biji. Haduuhh... Pagi-pagi dah dapet Per Er jugaaa... banyak pulaaa....  Baiklaahhh... ayo kita mulai kerjain Per Er nya... tapi sebelum nulis tuh, saya biasanya ritual dulu, ngopi dulu lah, ngerokok dulu lah, twitteran dulu lah, efbean dulu lah... hehehe... Akhirnya gak nulis-nulis. Canggih ya.... hehe...  11 tentang Floo : 1. Saya anak pertama dari 4 bersodara, entah mungkin karena anak paling gede nih, sejak kecil saya paling sering di suruh ini itu. Mulai ambil kayu bakar di hutan sampe gembala sapi... hehehe.. gak denk. Keluarga mempercayakan banyak hal pada saya... termasuk mengurus diri sendiri. Dari zamannya saya masih SMU sampe kerja, saya ngekos (beli rumah belum mampu w...