Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesulitan mendefinisikan apa yang aku rasakan, bahkan tidak tahu apa yang aku mau. Tidak ada postingan baru atau puisi-puisi baru yang bisa aku tulis...
Bahkan aku mulai terlalu sering menulis status-status yang tidak jelas di facebook yang beberapa waktu ini mulai aku gunakan lagi. Yahoo Messenger yang semakin malam semakin sepi, tidak ada tegur sapa atau keinginan untuk berbicara dengan siapapun. Depresi...? sepertinya tidak, aku pernah merasakan keadaan yang lebih buruk dari sekarang. Bahkan bisa dibilang saat ini keadaanku baik-baik saja, hubunganku dengan kekasihku pun baik-baik saja, bahkan aku merasa kami jauh lebih dekat dari sebelumnya.
Kawan ku bertanya, "kenapa tidak pernah posting atau membuat tulisan baru lagi?", "Entahlah, sedang tidak ada inspirasi." Jawabku, dan dalam hati aku tertawa, mengingat kalimat yang aku lontarkan justru lebih mirip kalimat orang yang lelah karena selalu kalah ketimbang alasan rasional yang keluar dari manusia normal
Jenuh, malas...? Aku sendiri tak tahu, kenapa segala sesuatunya tiba-tiba menjadi separah ini. Roda hidup memang berputar. Tapi kenapa naiknya pelan tapi turunnya secepat kilat?
Ah.. sudahlah.. hanya tulisan tidak jelas saat Azan subuh tiba...
Monday, April 26, 2010
Wednesday, April 21, 2010
Sastra Lesbian dan Penumpang Gelap
Jika sastra lesbian diibaratkan penumpang, "Adakah kendaraan umum yang sudi mengangkut penumpang gelap?"
-------------------
Sastra adalah sastra. Sastra tak bergender dan tidak terjebak dalam labirin hetero, lesbian atau homoseksual. Mutiara sastra senantiasa bercahaya, meskipun terendam lumpur lesbian. (Nepenthes)
Karya sastra merupakan saripati kehidupan yang telah diolah dan diramu sedemikian rupa dan dibentuk sesuai struktur hukum sastra itu sendiri, yang kemudian pada hakikatnya membentuk bangun yang indah dan estetik. Terlepas dari siapapun yang merangkainya, hetero, lesbian, atau homoseksual, anak kecil, dewasa atau bahkan orang tua. Tak ada batasan dan rantai moral dalam sebuah penciptaan karya sastra. Karena dengan kesusastraan, seorang diasah kreativitas, perasaan, kepekaan dan sensitivitas kemanusiaannya, sehingga terhindar dari tindakan-tindakan yang destruktif, sempit kerdil dan picik...
-------------------
Sastra adalah sastra. Sastra tak bergender dan tidak terjebak dalam labirin hetero, lesbian atau homoseksual. Mutiara sastra senantiasa bercahaya, meskipun terendam lumpur lesbian. (Nepenthes)
Karya sastra merupakan saripati kehidupan yang telah diolah dan diramu sedemikian rupa dan dibentuk sesuai struktur hukum sastra itu sendiri, yang kemudian pada hakikatnya membentuk bangun yang indah dan estetik. Terlepas dari siapapun yang merangkainya, hetero, lesbian, atau homoseksual, anak kecil, dewasa atau bahkan orang tua. Tak ada batasan dan rantai moral dalam sebuah penciptaan karya sastra. Karena dengan kesusastraan, seorang diasah kreativitas, perasaan, kepekaan dan sensitivitas kemanusiaannya, sehingga terhindar dari tindakan-tindakan yang destruktif, sempit kerdil dan picik...
Monday, April 12, 2010
Siapakah kau?
Sunday, April 4, 2010
Bintang Jatuh
Bintang jatuh tak mampu menaruh kasih. Hatinya terbentuk dari material debu semesta, dingin dan penuh serpih... Tak usah menunggu dan menghampirinya... karna wujudnya hanya akan membakar bumi dan siapapun yang menyentuhnya. Takdirnya adalah untuk melintas luas, mengelilingi semesta. Tak satupun galaksi bisa memilikinya...
Subscribe to:
Posts (Atom)
reminder
- Aku sudah cukup bertahan selama 10 th ini - Aku tidak mau hubungan yg hanya pagi selamat pagi dan malam selamat malam tanpa berusaha salin...
-
Temen saya cerewet sekali, apa-apa sms. Kali ini dia sms lagi... Sms : "Sooo... Puyeeeeenngg!!?" Aku : "Dagorin."...
-
Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesu...