Skip to main content

Tidak kurang, tidak lebih, Kita semua sama seperti kalian

Menjadi seorang lesbian dalam budaya yang heterosentris yang selama ini menganggap bahwa yang satu-satunya normal adalah pasangan laki-laki dan perempuan memanglah tidaklah mudah.

Namun demikian perlu kita ketahui Persatuan psikologi dunia pun sudah memutuskan bahwa menjadi seorang gay atau lesbian (homoseksual) adalah suatu hal yang normal dan alamiah dan bukanlah abnormal. Karena memang dari berbagai penelitian tidak ada bukti yang cukup efektif untuk membuat mereka kembali menjadi seorang heteroseksual. Namun hal ini memang tidaklah tersosialisasikan dengan cukup baik di negara homophobic ini.

Yah, tapi tetap saja sikap dan tindak publik yang masih diskriminatif terhadap kelompok homoseksual (gay dan lesbian) menempatkan mereka dalam posisi marjinalisasi atau menggapnya suatu hal yang berbau tabu, aib dan penyakit.

Karena itu jika ada seorang perempuan coming out sebagai seorang lesbian, maka pastinya yang dia dapatkan hanyalah tindakan diskriminatif bahkan sampai pada bentuk kekerasan fisik yang mengakibatkan cacat tubuh, diperkosa dengan dalih supaya kembali menjadi perempuan heteroseksual dll contohnya sudah banyak. Karena itu amat sangat jarang ditemukan perempuan lesbian yang coming out dengan melihat suatu kondisi yang ada.

Yang pada akhirnya banyak dari mereka memilih untuk berpura-pura menjadi seorang perempuan heteroseksual bahkan memilih untuk menikah. Beberapa lesbian memang berada dalam sebuah pernikahan heteroseksual, mereka memilih demikian dikarenakan ingin terlihat baik di depan keluarga dan publik. Dengan landasan tidak ingin menyakiti hati orang tua dan keluarga jika mengetahui anaknya adalah seorang lesbian. Jadi, janganlah melihat masalah ini dari satu sisi saja.

Banyak kok perempuan yang berkerudung dan berjilbab, di bilik-bilik pesantren bahkan seorang biarawati pun ada. lalu kalo mereka lesbian memangnya kenapa? Seorang lesbian tidaklah hanya terjadi pada cewe tomboy atau maskulin dan masih lajang atau tidak menikah. Lesbian itu bisa siapa saja.

TIDAK KURANG TIDAK LEBIH, KITA SEMUA SAMA SEPERTI KALIAN.


Sumber : Forum pembaca kompas

Comments

Ed said…
setelah baca tulisan ini jadi nambah diksi diksi baru... hehehe :)

tulisannya bagus say...

TIDAK KURANG TIDAK LEBIH, KAMI SAMA SEPERTI KALIAN DAN KAMI BISA ADA DIANTARA KALIAN, DIMANA-MANA :)
floo said…
Hehehhe.... thanks dah mampir ya... :D

Popular posts from this blog

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

The Curse

Rabu kemaren salah satu kawan menyebut nama saya jadi salah satu orang yang di kutuk juga... ternyata kutukan ini berisi 11 hal tentang saya dan 11 hal yang harus saya jawab, dan 11 pertanyaan yang harus saya buat... jadi sebenernya gak bener-bener 11 ya... klo di jumlahin malah jadi 33 biji. Haduuhh... Pagi-pagi dah dapet Per Er jugaaa... banyak pulaaa....  Baiklaahhh... ayo kita mulai kerjain Per Er nya... tapi sebelum nulis tuh, saya biasanya ritual dulu, ngopi dulu lah, ngerokok dulu lah, twitteran dulu lah, efbean dulu lah... hehehe... Akhirnya gak nulis-nulis. Canggih ya.... hehe...  11 tentang Floo : 1. Saya anak pertama dari 4 bersodara, entah mungkin karena anak paling gede nih, sejak kecil saya paling sering di suruh ini itu. Mulai ambil kayu bakar di hutan sampe gembala sapi... hehehe.. gak denk. Keluarga mempercayakan banyak hal pada saya... termasuk mengurus diri sendiri. Dari zamannya saya masih SMU sampe kerja, saya ngekos (beli rumah belum mampu w...