Saturday, November 13, 2010

The Important Things in Life.

Seorang profesor filsafat berdiri di depan kelas dengan beberapa item di atas meja di depannya. Ketika kelas dimulai, tanpa kata ia mengambil sebuah guci mayones sangat besar dan kosong dan mulai mengisinya dengan batu, sekitar 2 inci.
Dia kemudian bertanya kepada siswa apakah toples itu penuh. Mereka sepakat bahwa bahwa toples itu penuh.
Jadi profesor kemudian mengambil sekotak kerikil dan menuangkan mereka ke dalam toples. Ia mengguncang toples pelan. Kerikil, tentu saja, meluncur ke dalam wilayah terbuka di antara batu-batu.
Dia kemudian bertanya kepada siswa lagi jika toples itu sudah penuh. Mereka pun sepakat bahwa bahwa toples itu penuh.

Sang profesor mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam toples tersebut. Tentu saja, pasir mengisi segala sesuatu yang lain.
Dia kemudian bertanya sekali lagi apakah toples itu penuh. Para siswa menjawab dengan suara bulat "Ya."
"Sekarang," kata profesor, "Saya ingin Anda untuk mengenali bahwa tabung ini mewakili hidup Anda. Batuan adalah hal yang penting - keluarga Anda, Partner Anda, kesehatan Anda, hal-hal yang jika segala sesuatu yang lain telah hilang dan hanya ada mereka mereka, kehidupan Anda akan tetap penuh.


Kerikil adalah hal-hal lain yang penting - seperti pekerjaan Anda, rumah Anda, mobil Anda.


Pasir adalah segala sesuatu yang lain. Hal-hal kecil.
"Jika Anda memasukkan pasir ke dalam botol yang pertama," lanjutnya "tidak ada ruang untuk kerikil atau batuan. Hal yang sama berlaku untuk hidup Anda.
Jika Anda menghabiskan waktu Anda dan energi pada hal-hal kecil, Anda tidak akan pernah memiliki ruang untuk hal-hal yang penting bagi Anda.

Perhatikan hal-hal yang penting bagi kebahagiaan Anda. Bermain dengan anak-anak Anda. Ajak partner hidup Anda keluar sekedar berjalan-jalan berdua. Akan selalu ada waktu untuk pergi bekerja, membersihkan rumah, memberikan pesta makan malam dan memperbaiki pelepasan.


Jaga batu pertama - hal-hal yang benar-benar penting. Tetapkan prioritas Anda. Sisanya hanya pasir. "

3 comments:

Anonymous said...

sangat menginspirasi.

floo said...

Hai... thanks.. :)

azzalea said...

inspiratif banget mbak flo.. boleh izin share ke FB gak ?

Given

I thought that love would be softer, sweeter and kinder. I found out with my first love that those thoughts were just a happy delusion. Fall...