Skip to main content

If This Is A Man

Satu bulan yang lalu seorang kawan memberi buku yang udah agak lama saya cari... entah mungkin dia baca twitt saya beberapa hari sebelumnya. Tau-tau dia sudah menyodorkannya di depan saya...
Buku ini pertama kali terbit pada tanggal 11 Oktober 1947, dengan judul "If This Is A Man". Ditulis oleh seorang ahli kimia Italia yang disebut Primo Levi yang juga sebagai pelaku utama. Buku ini bercerita tentang sebelas bulan yang dia habiskan di kamp konsentrasi Auschwitz dari Februari 1944 sampai pembebasan tahun berikutnya. 
Levi dikirim ke kamp kematian bersama dengan ratusan orang Yahudi Italia yang lainnya. Dia awalnya ditangkap sebagai anggota perlawanan Italia, tapi 'terhindar' eksekusi setelah diketahui bahwa dia seorang Yahudi. Setelah Nazi mengambil alih dan menjalankan pemerintahan di Italia, dia dideportasi ke Auschwitz. 
Dia kembali ke Italia setelah perang, dan mulai bekerja lagi sebagai seorang ahli kimia, dan mulai menuangkan di atas kertas semua kenangan tentang kengerian yang pernah disaksikan dan diderita di kamp konsentrasi. 
Ini adalah salah satu buku yang paling penting pada periode itu. Berisi rincian kondisi yang dialami oleh para tahanan Yahudi di Auschwitz, penderitaan yang mereka alami dan kematian tak terelakkan dari sebagian besar dari mereka. If This Is A Man merupakan kronologis kebiadaban manusia terhadap manusia, sesuatu yang tampaknya begitu sukar dimengerti namun benar-benar terjadi di Eropa sekitar tujuh puluh tahun yang lalu. Fakta bahwa buku ini diterbitkan adalah bukti luar biasa perjuangan untuk bertahan hidup seorang Levi. Dari 650 Yahudi Italia yang dikirim ke Auschwitz dalam transportasi yang sama, dia adalah salah satu dari hanya 20 orang yang selamat. 
Pasca-perang, Primo Levi bertekad untuk mencatat kengerian kamp-kamp konsentrasi Nazi sebagai saksi hidup untuk apa yang telah terjadi, sementara dia juga tetap didera rasa bersalah sebagai korban ketika sebagian besar tawanan yang lain tewas. Sayangnya, ia meninggal pada tanggal 11 April 1987 ketika ia jatuh dari atas lantai tiga di rumahnya. Apakah itu bunuh diri atau kecelakaan, tidak ada seorang pun yang tahu. Pada saat kematiannya, tawanan kamp konsentrasi lain yang selamat, Elie Wiesel, menulis memoar, dia mengatakan bahwa 'Primo Levi meninggal di Auschwitz empat puluh tahun sebelumnya."
If This Is A Man sangat sering diterbitkan bersama buku yang lain dari memoar Levi, The Truce yang menceritakan kisah perjalanannya kembali dari Uni Soviet, di mana dia telah diambil setelah Auschwitz dibebaskan, ke rumahnya di Italia. 
Ini adalah buku yang luar biasa dan sangat menyentuh, dan yang benar-benar paling penting sebagai pengingat, dan peringatan, dari apa yang mampu orang lakukan dalam keadaan tertentu.

Comments

Popular posts from this blog

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

The Curse

Rabu kemaren salah satu kawan menyebut nama saya jadi salah satu orang yang di kutuk juga... ternyata kutukan ini berisi 11 hal tentang saya dan 11 hal yang harus saya jawab, dan 11 pertanyaan yang harus saya buat... jadi sebenernya gak bener-bener 11 ya... klo di jumlahin malah jadi 33 biji. Haduuhh... Pagi-pagi dah dapet Per Er jugaaa... banyak pulaaa....  Baiklaahhh... ayo kita mulai kerjain Per Er nya... tapi sebelum nulis tuh, saya biasanya ritual dulu, ngopi dulu lah, ngerokok dulu lah, twitteran dulu lah, efbean dulu lah... hehehe... Akhirnya gak nulis-nulis. Canggih ya.... hehe...  11 tentang Floo : 1. Saya anak pertama dari 4 bersodara, entah mungkin karena anak paling gede nih, sejak kecil saya paling sering di suruh ini itu. Mulai ambil kayu bakar di hutan sampe gembala sapi... hehehe.. gak denk. Keluarga mempercayakan banyak hal pada saya... termasuk mengurus diri sendiri. Dari zamannya saya masih SMU sampe kerja, saya ngekos (beli rumah belum mampu w...