Skip to main content

Revenge 2

To believe that a life is meant for a single purpose, one must also believe in a common fate. Father to daughter, brother to sister, mother to child. 
Blood ties can be as unyielding as they are eternal. But it is our bonds of choice, that truly light the road we trave, Love versus hatred, Loyalty against betrayal. 
A person's true destiny can only be revealed at the end of his journey, and the story I have to tell...  is far from over. 


Comments

Popular posts from this blog

Lost Somewhere or Just Living My life?

Oh... waaw.... Sepertinya saya sudah menjadi anak yang hilang, tersesat entah di mana.   Seiring bertambahnya usia, kita terlalu malas mengurusi urusan temeh, drama yang tidak jelas. Fokus pada perjuangan kita sendiri untuk menjadi manusia sehingga setiap momen rentan, mungkin akan berumur pendek dalam ingatan. Saat kamu mencapai tingkat dalam hidup menjadi baik-baik saja, kamu merasa tidak memerlukan apapun lagi. Tapi Kenyamanan itu yang justru menimbulkan kebosanan.     But Sometimes, sometime... I miss those feelings, the freedom, the goosebumps when you see a new place, the joy of traveling, breathing air to your heart's content... being my self.

Baik-baik saja... ?

Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesulitan mendefinisikan apa yang aku rasakan, bahkan tidak tahu apa yang aku mau. Tidak ada postingan baru atau puisi-puisi baru yang bisa aku tulis... Bahkan aku mulai terlalu sering menulis status-status yang tidak jelas di facebook yang beberapa waktu ini mulai aku gunakan lagi. Yahoo Messenger yang semakin malam semakin sepi, tidak ada tegur sapa atau keinginan untuk berbicara dengan siapapun. Depresi...? sepertinya tidak, aku pernah merasakan keadaan yang lebih buruk dari sekarang. Bahkan bisa dibilang saat ini keadaanku baik-baik saja, hubunganku dengan kekasihku pun baik-baik saja, bahkan aku merasa kami jauh lebih dekat dari sebelumnya. Kawan ku bertanya, "kenapa tidak pernah posting atau membuat tulisan baru lagi?", "Entahlah, sedang tidak ada inspirasi." Jawabku, dan dalam hati aku tertawa, mengingat kalimat yang aku lont...

Stranger III

Aku bergegas pulang, mencuci rambut, mengenakan baju merah dan mencari celana hitam namun tidak berhasil menemukannya di mana pun. Sialan! Di mana aku meletakannya? Tak ada waktu lagi aku memutuskan untuk mengenakan rok hitam. Tersenyum pada diriku sendiri saat berdiri di depan cermin, stoking hitam dan sedikit make-up. Melirik jam, baru sadar sudah jam 18:45. Seharusnya sudah berangkat. Aku memutuskan untuk berjalan ke bar karena cukup dekat, hanya beberapa blok dari tempat tinggalku. Aku mungkin akan memesan minum untuk membuatku sedikit lebih santai dan menunggu Ris. Sesampainya di bar tepat pukul 07:00, aku disambut Sue di depan counter. Aku memesan anggur putih, melirik sekeliling, satu kelompok orang di sebelah bawah bar, beberapa orang di salah satu stand dan beberapa anak perempuan di sudut agak gelap. Ada lagi sekelompok perempuan di ruang sebelah kolam renang tapi mereka semua memakai pakaian hitam atau t-shirt putih. Duduk menunggu, senang bahwa Sue sedikit sibuk k...