Wednesday, November 6, 2013
Grief
They say grief occurs in five stages. First, there's denial, followed by
anger. Then comes bargaining, depression, and acceptance. But grief is a
merciless master. Just when you think you're free, you realize you
never stood a chance.
Sunday, August 4, 2013
Java
Gadis ini bekerja di tempat yang sama dengan adikku lucy. Mereka memanggilnya Java, tipe workaholic yang terlalu banyak minuman kopi. Aku sedang duduk di rumah, chatting dengan salah satu temanku ketika ku lihat mobilnya berhenti di depan rumah.
Now that surprised me. Pertama-tama, aku sedang tidak mengenakan apa-apa. Aku sudah setengah jalan ke kamar mandi ketika aku menyempatkan sebentar untuk memeriksa email terlebih dulu, jadi aku hanya menjatuhkan diriku di kursi dan, tentu saja, segera komputerku dibanjiri pesan singkat. Kedua, Java bekerja shiff malam dengan adikku, sehingga dia seharusnya istirahat di rumah, tidak berada di depan rumahku pada jam 01:30 di sore hari seperti sekarang.
Aku yakin dia pasti tau bahwa lucy sedang pergi dengan pacar barunnya. Sial, kenapa dia tidak menelpon sebelumnya. Aku berbalik dan berdiri, mengenakan sepasang sandal, tersandung sudut ranjang di saat memasukan t-shirt ke dalam kepalaku. Bel pintu berbunyi, aku dengan buru-buru keluar dari kamar tidur. Aku tahu kakakku yang lain, baby, tidak ada di rumah karena aku tidak melihat toyotanya di jalan masuk. Aku membuka pintu dan di sanalah berdiri Java, sedikit kusut seperti baru saja bangun dari tempat tidur.
"Hei, aku minta maaf karena mengganggumu, aku tidak punya telepon jadi aku tidak memberi tahu sebelum datang ke sini.."
"Lucy sedang tidak ada di rumah?"
"Ya, aku tau. Aku tidak datang ke sini untuk menemui lucy, aku datang untuk menanyakan sesuatu.."
"Ada yang salah, Java? Kau ingin aku bekerja shift untuk mu? Tetapi aku bekerja full time sekarang di kota?"
"Tidak, tidak. Bukan tentang mcdonald, happy." dia menunduk memandang kakinya dan tersipu sedikit.
"Boleh aku masuk?"
"Oh tentu, aku minta maaf." aku mempersilahkan dia masuk dan menutup pintu. Am i a dumb shit or what?
"Aku berharap jika kita mungkin bisa pergi keluar bersama malam ini. Aku mempunyai sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu," katanya. Matanya kadang-kadang bergerak naik dan ketika dia melihat aku menatap langsung ke arahnya, dengan segera memalingkan mukannya. Aku memberi isyarat mempersilahkan dia untuk duduk di sofa dan aku duduk bersila di sisi lain.
"Ada apa, Java kamu dalam kesulitan?"
"Tidak, tidak sama sekali. Akan butuh waktu terlalu lama untuk menjelaskannya sekarang, happy. Aku harus tidur lihat aku! Apakah antara pukul enam dan tujuh waktu tepat untuk menjemputmu?"
Aku memandangnya. Seperti yang aku katakan, dia tampak lelah. Ada sesuatu yang berbeda dengan tingkah dan matannya. Aku sudah kenal Java selama lebih dari dua tahun. Dia mulai bekerja pada shift malam lucy dan sekarang dia adalah kepala kru lucy. Aku tidak terlalu sering bertemu dengannya ketika masih kerja di mcdonalds, karena kami berbeda shift.
"Bisakah kamu memberiku sedikit petunjuk hal yang akan kita bicarakan nanti?"
"Sungguh, aku lebih suka menunggu sampai kita punya waktu untuk membahasnya aku janji itu tidak buruk. Setidaknya aku tidak berpikir itu buruk."
"Well, ok hon. Ini pasti penting sekali buatmu sampai harus jauh berkendaraan ke sini seperti ini. Lain kali kirim saja merpati pos..." dia tertawa, tawa gugup, tapi dia melihat langsung ke mataku. Mata yang bagus.
"Terima kasih, kalau begitu sampai ketemu pukul tujuh." Dia berpamitan dan keluar, hampir terjatuh saat menuruni tangga. Pasti sangat kelelahan. Pikirku. Dia melirikku sebelum masuk ke dalam mobilnya. Nice car, too. Keluaran baru pontiac lebaron convertible. Ayahnya cukup kaya, dan dia masih tinggal dengan mereka. Aku menutup pintu dan kembali ke kamar. Aneh, pikirku. Aku mempunyai sekitar lima setengah jam sampai dia kembali. Banyak waktu untuk bersiap-siap.
Matahari terbenam sekitar pukul 7 di arizona selama akhir september. Tidak ada cahaya yang tersisa, mobilnya jave memasuki halaman rumah. Sepanjang sore ini aku penasaran dengan apa yang akan dia katakan. Aku melihat tiga tetangga memeriksa melalui tirai mereka. Sial, pikirku. Aku melambai kepada mrs dolzone. Java tampak sangat berbeda dari sebelumnya. Dia tampak hidup. Rambut cokelat membingkai wajahnya dengan lembut dan bergaya. Dia mengenakan baju biru lembut dan celana pendek. Dia tidak perlu mengganti apapun untuk mengubah image nya, bagaimana dia membawa diri sudah sangat mencerminkan karakternya.
"Hey happy! You ready?" dia berjalan menaiki tangga.
"Ya tentu saja, aku sangat tidak sabar mendengar apa yang ingin kamu bicarakan." jawabku, dan dia hanya tersenyum. Dia berjalan kembali ke mobilnya, tanpa menatapku. Aku berjalan ke sisi penumpang dan dia menunggu untuk membuka pintu sampai aku benar-benar masuk ke dalam mobilnya. Kami mengambil rute timur yang tidak begitu padat.
"Ke canyon lake?" aku bertanya.
"Ya. Aku pikir tempat itu cukup tenang untuk bicara, jika kamu tidak keberatan."
"Tentu saja. Aku tidak keberatan," kataku. Matanya mengernyit sedikit tetapi tidak mengatakan apa-apa. Kami melaju 15 mil route 88 ke arah danau. Canyon lake berada di pegunungan yang terletak di tonto national forest. Ada tiga danau sepanjang route 88. Yang pertama adalah Canyon Lake, Apache Lake, dan Roosevelt Lake.
Java mengendarai mobilnya menuruni bukit, menyeberang jembatan dan berbelok ke kiri segera setelah area piknik pertama. Tidak terlalu banyak orang. Dia memarkir mobilnya dan kami keluar meregangkan otot sedikit. Udara malam terasa dingin di sini di tepi danau. Kami berjalan dan menemukan bangku taman untuk diduduki. Lampu-lampu dari tempat parkir memberi cahaya keemasan menimpa air danau.
"Ok, now what's all this is about?" aku mencoba terdengar tenang. Sebenarnya, hampir mati penasaran dengan apa yang ada di pikirannya.
Matanya menunduk lagi. "Aku harap kamu tidak keberatan aku ajak keluar malam ini, sementara kakakmu tak ada di rumah."
"Tak apa, apakah ada masalah dengan lucy?"
"Tidak, aku tau aku tidak akan bertemu lucy saat datang untuk bertemu kamu."
"Jadi, untuk apa kamu ingin berbicara denganku?"
"Aku ingin mengenal kamu lebih baik, happy, kalau kamu tidak keberatan." Aku menggigit bibir bawahku. Java adalah anak yang sangat manis. Aku hanya bisa berkata, "oh?"
"Itu saja." dia tidak memberikanku rincian
"Kenapa... Kenapa kamu tidak pernah menyebutkan hal ini sebelumnya?"
"Aku mungkin memiliki banyak kepercayaan diri di tempat kerja, happy, tapi dalam kehidupan pribadiku, aku sangat malu dan aku tidak ingin seluruh dunia tahu bahwa aku tertarik padamu. " dia segera menambahkan, "Aku tidak ingin terlihat bodoh. "
"Aku tidak pernah melihatmu keliatan bodoh Java."
"Yah, aku tidak ingin orangtuaku tau kalo aku menyukai sesama perempuan, kau tahu?"
"Apa lucy tahu tentang ini?"
"Tidak!" wajahnnya bersemu merah. "Lucy tidak tahu kalo aku .. Ok, kalo aku tertarik kepadamu."
"Aku pikir kamu harus lebih terbuka tentang perasaanmu Java apalagi dengan lucy,.. Dia bisa membantumu." di dalam hati aku menendang diriku sendiri untuk mengubah topik pembicaraan.
"Aku tidak pernah bisa melakukan itu sementara aku tinggal bersama orang tuaku, happy. Mereka tidak akan pernah mengerti akan beda masalahnya kalo aku tidak tinggal dengan mereka. Aku mempertaruhkan banyak dengan datang menemuimu, aku tahu tapi aku merasa bahwa kamu akan mengerti. "
"Kau tahu bahwa lucy dan baby harus tahu, Java. Aku tidak menyimpan rahasia dari mereka.. Tapi mereka tidak akan memberitahu siapa pun, aku pastikan itu ." Dia akhirnya berbalik menatapku dengan wajah paling lembut yang pernah aku lihat. "Jadi, tidak apa-apa jika kita sering bertemu?"
Sekarang giliran wajahku berubah merah. Aku ingin mengatakan, aku mencoba untuk mengatakan, look java… aku tidak biasanya pergi berdua. Saat melihat langsung matannya aku hanya bias berkata, "Eh, tentu."
"Kamu ingin kita berhubungan tanpa orang lain tahu?" Dia tersipu lagi. Sialan! "Mungkin kamu dapat membuatku sedikit lebih percaya diri untuk bisa melaluinya, untuk lebih terbuka." Sekarang dia benar-benar membuatku terkejut. Aku tidak pernah berpikir ada seorang gadis yang lebih percaya diri karena berada di dekatku.
"Yah, kita punya waktu sepanjang malam Java. Apa yang ingin kamu lakukan sekarang?
"Aku ingin mengenalmu lebih baik," katanya. I thought, ya tuhan... Anak ini. Aku tidak terbiasa dengan ini semua. Perempuan pemalu yang selalu bersemu merah ini, sikap segar dan terus terangnya. Jadi aku bertanya, "Bagaimana tepatnya kamu ingin kita lebih mengenal satu sama lain, Java?"
Dia tidak mengatakan apa-apa pada awalnya. Lalu ia berdiri, berbalik dan duduk disampingku. Jantungku berdebar-debar. Mataku terbuka lebar. Kedua tanganku berkeringat. Aku tidak percaya ini terjadi padaku. Dan satu kecupan lembut di bibirku. Untuk pertama kalinya dalam hidup ku, aku kehilangan kendali. Yang bisa kulakukan adalah tersenyum bodoh.
"Apakah itu sudah cukup sebagai awal happy?" Dan aku hanya bisa berkata, "Oh ya aku pikir. Begitu." Perhatikan bagaimana aku pintar menghadapi situasi seperti ini. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, atau apa yang aku rasakan jika aku harus merasa atau mengatakan sesuatu,atau apa pun itu. Dia tersenyum padaku dan hatiku berdetak lain, bukan karena dia pemalu. Aku sudah pernah jalan dengan gadis-gadis pemalu dan tenang sebelumnya. Bukan karena dia salah satu teman lucky. Aku telah beberapa kali jalan dengan teman-temannya di masa lalu. Bukan karena dia menciumku, aku telah mencium perempuan ratusan kali. Bukan karena dia selalu tersipu tidak, bukan itu, tidak sama sekali. Namun sekarang di sini duduk dengannya, aku tidak percaya gadis ini ingin bersamaku. Bahkan lebih.
Dia tersenyum padaku lagi. "Kamu tidak terlalu banyak bicara. Apakah itu pertanda baik?"
"Iya...." Dia tampak begitu lembut di bawah cahaya lampu. Aku bisa merasakan diriku gemetar.
Now that surprised me. Pertama-tama, aku sedang tidak mengenakan apa-apa. Aku sudah setengah jalan ke kamar mandi ketika aku menyempatkan sebentar untuk memeriksa email terlebih dulu, jadi aku hanya menjatuhkan diriku di kursi dan, tentu saja, segera komputerku dibanjiri pesan singkat. Kedua, Java bekerja shiff malam dengan adikku, sehingga dia seharusnya istirahat di rumah, tidak berada di depan rumahku pada jam 01:30 di sore hari seperti sekarang.
Aku yakin dia pasti tau bahwa lucy sedang pergi dengan pacar barunnya. Sial, kenapa dia tidak menelpon sebelumnya. Aku berbalik dan berdiri, mengenakan sepasang sandal, tersandung sudut ranjang di saat memasukan t-shirt ke dalam kepalaku. Bel pintu berbunyi, aku dengan buru-buru keluar dari kamar tidur. Aku tahu kakakku yang lain, baby, tidak ada di rumah karena aku tidak melihat toyotanya di jalan masuk. Aku membuka pintu dan di sanalah berdiri Java, sedikit kusut seperti baru saja bangun dari tempat tidur.
"Hei, aku minta maaf karena mengganggumu, aku tidak punya telepon jadi aku tidak memberi tahu sebelum datang ke sini.."
"Lucy sedang tidak ada di rumah?"
"Ya, aku tau. Aku tidak datang ke sini untuk menemui lucy, aku datang untuk menanyakan sesuatu.."
"Ada yang salah, Java? Kau ingin aku bekerja shift untuk mu? Tetapi aku bekerja full time sekarang di kota?"
"Tidak, tidak. Bukan tentang mcdonald, happy." dia menunduk memandang kakinya dan tersipu sedikit.
"Boleh aku masuk?"
"Oh tentu, aku minta maaf." aku mempersilahkan dia masuk dan menutup pintu. Am i a dumb shit or what?
"Aku berharap jika kita mungkin bisa pergi keluar bersama malam ini. Aku mempunyai sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu," katanya. Matanya kadang-kadang bergerak naik dan ketika dia melihat aku menatap langsung ke arahnya, dengan segera memalingkan mukannya. Aku memberi isyarat mempersilahkan dia untuk duduk di sofa dan aku duduk bersila di sisi lain.
"Ada apa, Java kamu dalam kesulitan?"
"Tidak, tidak sama sekali. Akan butuh waktu terlalu lama untuk menjelaskannya sekarang, happy. Aku harus tidur lihat aku! Apakah antara pukul enam dan tujuh waktu tepat untuk menjemputmu?"
Aku memandangnya. Seperti yang aku katakan, dia tampak lelah. Ada sesuatu yang berbeda dengan tingkah dan matannya. Aku sudah kenal Java selama lebih dari dua tahun. Dia mulai bekerja pada shift malam lucy dan sekarang dia adalah kepala kru lucy. Aku tidak terlalu sering bertemu dengannya ketika masih kerja di mcdonalds, karena kami berbeda shift.
"Bisakah kamu memberiku sedikit petunjuk hal yang akan kita bicarakan nanti?"
"Sungguh, aku lebih suka menunggu sampai kita punya waktu untuk membahasnya aku janji itu tidak buruk. Setidaknya aku tidak berpikir itu buruk."
"Well, ok hon. Ini pasti penting sekali buatmu sampai harus jauh berkendaraan ke sini seperti ini. Lain kali kirim saja merpati pos..." dia tertawa, tawa gugup, tapi dia melihat langsung ke mataku. Mata yang bagus.
"Terima kasih, kalau begitu sampai ketemu pukul tujuh." Dia berpamitan dan keluar, hampir terjatuh saat menuruni tangga. Pasti sangat kelelahan. Pikirku. Dia melirikku sebelum masuk ke dalam mobilnya. Nice car, too. Keluaran baru pontiac lebaron convertible. Ayahnya cukup kaya, dan dia masih tinggal dengan mereka. Aku menutup pintu dan kembali ke kamar. Aneh, pikirku. Aku mempunyai sekitar lima setengah jam sampai dia kembali. Banyak waktu untuk bersiap-siap.
Matahari terbenam sekitar pukul 7 di arizona selama akhir september. Tidak ada cahaya yang tersisa, mobilnya jave memasuki halaman rumah. Sepanjang sore ini aku penasaran dengan apa yang akan dia katakan. Aku melihat tiga tetangga memeriksa melalui tirai mereka. Sial, pikirku. Aku melambai kepada mrs dolzone. Java tampak sangat berbeda dari sebelumnya. Dia tampak hidup. Rambut cokelat membingkai wajahnya dengan lembut dan bergaya. Dia mengenakan baju biru lembut dan celana pendek. Dia tidak perlu mengganti apapun untuk mengubah image nya, bagaimana dia membawa diri sudah sangat mencerminkan karakternya.
"Hey happy! You ready?" dia berjalan menaiki tangga.
"Ya tentu saja, aku sangat tidak sabar mendengar apa yang ingin kamu bicarakan." jawabku, dan dia hanya tersenyum. Dia berjalan kembali ke mobilnya, tanpa menatapku. Aku berjalan ke sisi penumpang dan dia menunggu untuk membuka pintu sampai aku benar-benar masuk ke dalam mobilnya. Kami mengambil rute timur yang tidak begitu padat.
"Ke canyon lake?" aku bertanya.
"Ya. Aku pikir tempat itu cukup tenang untuk bicara, jika kamu tidak keberatan."
"Tentu saja. Aku tidak keberatan," kataku. Matanya mengernyit sedikit tetapi tidak mengatakan apa-apa. Kami melaju 15 mil route 88 ke arah danau. Canyon lake berada di pegunungan yang terletak di tonto national forest. Ada tiga danau sepanjang route 88. Yang pertama adalah Canyon Lake, Apache Lake, dan Roosevelt Lake.
Java mengendarai mobilnya menuruni bukit, menyeberang jembatan dan berbelok ke kiri segera setelah area piknik pertama. Tidak terlalu banyak orang. Dia memarkir mobilnya dan kami keluar meregangkan otot sedikit. Udara malam terasa dingin di sini di tepi danau. Kami berjalan dan menemukan bangku taman untuk diduduki. Lampu-lampu dari tempat parkir memberi cahaya keemasan menimpa air danau.
"Ok, now what's all this is about?" aku mencoba terdengar tenang. Sebenarnya, hampir mati penasaran dengan apa yang ada di pikirannya.
Matanya menunduk lagi. "Aku harap kamu tidak keberatan aku ajak keluar malam ini, sementara kakakmu tak ada di rumah."
"Tak apa, apakah ada masalah dengan lucy?"
"Tidak, aku tau aku tidak akan bertemu lucy saat datang untuk bertemu kamu."
"Jadi, untuk apa kamu ingin berbicara denganku?"
"Aku ingin mengenal kamu lebih baik, happy, kalau kamu tidak keberatan." Aku menggigit bibir bawahku. Java adalah anak yang sangat manis. Aku hanya bisa berkata, "oh?"
"Itu saja." dia tidak memberikanku rincian
"Kenapa... Kenapa kamu tidak pernah menyebutkan hal ini sebelumnya?"
"Aku mungkin memiliki banyak kepercayaan diri di tempat kerja, happy, tapi dalam kehidupan pribadiku, aku sangat malu dan aku tidak ingin seluruh dunia tahu bahwa aku tertarik padamu. " dia segera menambahkan, "Aku tidak ingin terlihat bodoh. "
"Aku tidak pernah melihatmu keliatan bodoh Java."
"Yah, aku tidak ingin orangtuaku tau kalo aku menyukai sesama perempuan, kau tahu?"
"Apa lucy tahu tentang ini?"
"Tidak!" wajahnnya bersemu merah. "Lucy tidak tahu kalo aku .. Ok, kalo aku tertarik kepadamu."
"Aku pikir kamu harus lebih terbuka tentang perasaanmu Java apalagi dengan lucy,.. Dia bisa membantumu." di dalam hati aku menendang diriku sendiri untuk mengubah topik pembicaraan.
"Aku tidak pernah bisa melakukan itu sementara aku tinggal bersama orang tuaku, happy. Mereka tidak akan pernah mengerti akan beda masalahnya kalo aku tidak tinggal dengan mereka. Aku mempertaruhkan banyak dengan datang menemuimu, aku tahu tapi aku merasa bahwa kamu akan mengerti. "
"Kau tahu bahwa lucy dan baby harus tahu, Java. Aku tidak menyimpan rahasia dari mereka.. Tapi mereka tidak akan memberitahu siapa pun, aku pastikan itu ." Dia akhirnya berbalik menatapku dengan wajah paling lembut yang pernah aku lihat. "Jadi, tidak apa-apa jika kita sering bertemu?"
Sekarang giliran wajahku berubah merah. Aku ingin mengatakan, aku mencoba untuk mengatakan, look java… aku tidak biasanya pergi berdua. Saat melihat langsung matannya aku hanya bias berkata, "Eh, tentu."
"Kamu ingin kita berhubungan tanpa orang lain tahu?" Dia tersipu lagi. Sialan! "Mungkin kamu dapat membuatku sedikit lebih percaya diri untuk bisa melaluinya, untuk lebih terbuka." Sekarang dia benar-benar membuatku terkejut. Aku tidak pernah berpikir ada seorang gadis yang lebih percaya diri karena berada di dekatku.
"Yah, kita punya waktu sepanjang malam Java. Apa yang ingin kamu lakukan sekarang?
"Aku ingin mengenalmu lebih baik," katanya. I thought, ya tuhan... Anak ini. Aku tidak terbiasa dengan ini semua. Perempuan pemalu yang selalu bersemu merah ini, sikap segar dan terus terangnya. Jadi aku bertanya, "Bagaimana tepatnya kamu ingin kita lebih mengenal satu sama lain, Java?"
Dia tidak mengatakan apa-apa pada awalnya. Lalu ia berdiri, berbalik dan duduk disampingku. Jantungku berdebar-debar. Mataku terbuka lebar. Kedua tanganku berkeringat. Aku tidak percaya ini terjadi padaku. Dan satu kecupan lembut di bibirku. Untuk pertama kalinya dalam hidup ku, aku kehilangan kendali. Yang bisa kulakukan adalah tersenyum bodoh.
"Apakah itu sudah cukup sebagai awal happy?" Dan aku hanya bisa berkata, "Oh ya aku pikir. Begitu." Perhatikan bagaimana aku pintar menghadapi situasi seperti ini. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, atau apa yang aku rasakan jika aku harus merasa atau mengatakan sesuatu,atau apa pun itu. Dia tersenyum padaku dan hatiku berdetak lain, bukan karena dia pemalu. Aku sudah pernah jalan dengan gadis-gadis pemalu dan tenang sebelumnya. Bukan karena dia salah satu teman lucky. Aku telah beberapa kali jalan dengan teman-temannya di masa lalu. Bukan karena dia menciumku, aku telah mencium perempuan ratusan kali. Bukan karena dia selalu tersipu tidak, bukan itu, tidak sama sekali. Namun sekarang di sini duduk dengannya, aku tidak percaya gadis ini ingin bersamaku. Bahkan lebih.
Dia tersenyum padaku lagi. "Kamu tidak terlalu banyak bicara. Apakah itu pertanda baik?"
"Iya...." Dia tampak begitu lembut di bawah cahaya lampu. Aku bisa merasakan diriku gemetar.
Yogyakarta
Kali ini saya menyusuri jalan malioboro tidak sendiri, ada tangan yang menggenggam bahkan sesekali memeluk diselingi candaan ringan. di sekitar kami orang-orang berdesak-desakan di sepanjang Jalan. Berdiri di trotoar bahkan meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa renyah saling beradu dengan jerit klakson mobil, suara alunan gamelan kaset dan teriakan pedagang yang menjajakan dagangannya berbaur menjadi satu.
Aneka cinderamata buatan, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua di tawarkan. Kami berdua sesekali mencoba melihat-lihat.
Berkeliling dengan becak adalah pilihan kami menikmati kota jogja sambil merasakan suasana yang lebih santai. Alun-alun selatan tempat beringin kembar juga tidak lupa kami datangi. Mencoba membuat satu keinginan dan menutup mata sambil melewatinnya. Menikmati makan malam yang romantis di warung lesehan sembari mendengarkan pengamen jalanan mendendangkan lagu "Yogyakarta" milik Kla Project. Aku bahkan berulang-ulang meminta lagu lain dari penyanyi yang sama. Sesekali mengajak ngobrol pengamennya saat dia istirahat menyanyika lagu-lagu yang kami pesan.
Pesona kota ini tak pernah pudar oleh jaman. Seperti kalimat awal yang ada dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat diriku betah sesekali bertahan", kenangan dan kecintaan banyak orang terhadap kota ini lah yang membuat eksotisme kota jogja terus berpendar hingga kini memaksa siapapun untuk terus kembali ke kesana.
~Yogyakarta, 2 Maret 2013
Tuesday, July 23, 2013
Sleep
Sleep
Sleep precious
Sleep my love,
Sleep until nothing’s left.
Sleep until the world is gone.
Sleep until it’s cold.
Sleep until the world is black.
Sshh… don’t speak, You’re too weak. Just close those tired sore eyes and sleep. Dream of a better world, dream of a bright future, dream of the perfect life, dream of what will never be.
Sleep soundly...
Sleep peacefully...
Sleep deeply...
Sleep forever..
Nothing can hurt you , no one can get you. You’re safe now, just close your eyes and sleep. Sleep my love, Sleep my sweet, Sleep darling love, Sleep... I’ll be with you soon, wait for me hust sleep For now.
Sshh… don’t speak, You’re too weak. Just close those tired sore eyes and sleep. Dream of a better world, dream of a bright future, dream of the perfect life, dream of what will never be.
Sleep soundly...
Sleep peacefully...
Sleep deeply...
Sleep forever..
Nothing can hurt you , no one can get you. You’re safe now, just close your eyes and sleep. Sleep my love, Sleep my sweet, Sleep darling love, Sleep... I’ll be with you soon, wait for me hust sleep For now.
Thursday, July 18, 2013
Change
Ketika kita sering mengatakan hal-hal seperti 'orang tidak akan pernah berubah', itu membuat beberapa orang berteriak protes. Karena perubahan secara harfiah adalah satu-satunya yang konstan dalam semua ilmu pengetahuan. Energi, materi, selalu berubah. Terlahir, tumbuh, mati.
Cara kita berpegang teguh pada hal-hal tertentu dan bukannya membiarkan mereka berubah menjadi diri mereka sendiri. Cara kita berpegang teguh pada kenangan lama, bukannya membentuk sebuah kenangan baru. Cara kita bersikeras percaya, meskipun setiap indikasi ilmiah mengatakan bahwa apa pun dalam hidup ini adalah permanen.
Perubahan adalah konstan, bagaimana kita melalui setiap step perubahan itu terserah kita. Hal ini akan terasa seperti sebuah kematian. Atau bisa terasa seperti kesempatan kedua dalam hidup.
Jika kita membuka jari-jari kita, mengendurkan genggaman, maka akan terasa seperti letupan adrenalin. Seperti setiap saat, kita dapat memiliki kesempatan lain dalam hidup. Seperti setiap saat, kita bisa dilahirkan sekali lagi.
Cara kita berpegang teguh pada hal-hal tertentu dan bukannya membiarkan mereka berubah menjadi diri mereka sendiri. Cara kita berpegang teguh pada kenangan lama, bukannya membentuk sebuah kenangan baru. Cara kita bersikeras percaya, meskipun setiap indikasi ilmiah mengatakan bahwa apa pun dalam hidup ini adalah permanen.
Perubahan adalah konstan, bagaimana kita melalui setiap step perubahan itu terserah kita. Hal ini akan terasa seperti sebuah kematian. Atau bisa terasa seperti kesempatan kedua dalam hidup.
Jika kita membuka jari-jari kita, mengendurkan genggaman, maka akan terasa seperti letupan adrenalin. Seperti setiap saat, kita dapat memiliki kesempatan lain dalam hidup. Seperti setiap saat, kita bisa dilahirkan sekali lagi.
Tuesday, June 18, 2013
Decisions
Did you ever think about how big of an effect such a simple decision can make? Decisions are building blocks of life, and every decision has an impact, whether It be big or small.
People, in general, never really take the time to think decisions through. They choose split second, and at that moment you think you made the right choice... until something changes.
People, in general, never really take the time to think decisions through. They choose split second, and at that moment you think you made the right choice... until something changes.
Thursday, May 23, 2013
Engagement
Monday, April 29, 2013
Union
Monday, April 15, 2013
Funny Thing about Life
It's actually a lot like a game.
It's all about just putting in the time and finding your strengths.
And if you screw up, you start over.
Revenge 2
To believe that a life is meant for a single purpose, one must also believe in a common fate. Father to daughter, brother to sister, mother to child.
Blood ties can be as unyielding as they are eternal.
But it is our bonds of choice, that truly light the road we trave, Love versus hatred, Loyalty against betrayal.
A person's true destiny can only be revealed at the end of his journey, and the story I have to tell... is far from over.
Thursday, April 11, 2013
Satu Senja Di Yogjakarta
By : Dian
Saya juga masih ingat senyum malu-malu si mahasiswi yang duduk di
sebrang meja kami ketika si pacar hendak menyuapkan makanan kemulutnya. Dia tak menduga hingga beberapa saat dia sempat ragu, sebelum kemudian membuka mulut untuk menyambut
sumpit dengan wajah merona merah dan wajah si lelaki pun tak kalah
merah...
Sedangkan di meja saya...
Sempat tidak ada percakapan diantara kami, kami hanya saling melihat dan mengangguk ketika menganggap makanan yang kami coba enak.
Namun, sesekali dia menyeka sudut bibir saya yang berlepotan sisa makanan dengan ujung jarinya.
Saya tau mereka semua berbunga-bunga. Sama saja seperti saya ketika jatuh cinta. Bahkan sampai hari ini :)
Buncah..
Sedangkan di meja saya...
Sempat tidak ada percakapan diantara kami, kami hanya saling melihat dan mengangguk ketika menganggap makanan yang kami coba enak.
Namun, sesekali dia menyeka sudut bibir saya yang berlepotan sisa makanan dengan ujung jarinya.
Saya tau mereka semua berbunga-bunga. Sama saja seperti saya ketika jatuh cinta. Bahkan sampai hari ini :)
Buncah..
Tuesday, March 26, 2013
@Leo_Rising
"Sometimes #Leo hate getting close to people because they think eventually everyone walk out of their life no matter how close they were."
"Sometimes when #Leo give up on someone, it's not because #Leo don't care anymore but because #Leo realize you don't."
Aneh... terkadang memang benar seperti itu...
Monday, February 25, 2013
Mengalir
Hidup mengalir seperti air, misteri yang membawa kita entah ke mana kata seseorang, tapi kenapa saya lebih suka menjadi ikan ketimbang daun kering mengambang pasrah diantarkan ke selokan... Bukannya kelewat menyedihkan seandainya kita tidak mampu memilih ke arah mana kita akan pergi... Masih untung jika pada akhirnya selokan berakhir di laut yang biru, yang sejuk, yang sayu... Bagaimana jika alirannya malah mengantar kita ke rawa-rawa suram...?
Wednesday, February 20, 2013
00.07
I am this secondary water source,
filled with mud and something the government thought was the equivalent of a knockknock joke.
When you drink all that I am, there is
a satisfying feeling in the pit of your stomach, somewhat like an
ulcer, and all the frivolity inside of me tremors with purpose.
Unfortunately, as the sun decides to pack up, and as the day begins to lock the deadbolt, I feel as though
I am exactly what I am - And I am, consequently, no stronger for it.
Unfortunately, as the sun decides to pack up, and as the day begins to lock the deadbolt, I feel as though
I am exactly what I am - And I am, consequently, no stronger for it.
Monday, February 4, 2013
09.20
B : I could live with you in a shoe box...
A : Seriosly? What if we did.. Just take off, you and me and star over somewhere else...?
B : Why can't we star over here...?
A : ......
B : Is that too realistic for you? Not romantic enough?
A : No, that's not what I meant...
B : I wouldn't want to live like that, it's not real. Shutting ourselves in a room miles away from everything. I want to show everyone how much I love you...
A : ......
B : Is that too realistic for you? Not romantic enough?
A : No, that's not what I meant...
B : I wouldn't want to live like that, it's not real. Shutting ourselves in a room miles away from everything. I want to show everyone how much I love you...
Thursday, January 10, 2013
Alicia Keys - Brand New Me
It's been a while, I'm not who I was before
You look surprised, your words don't burn me anymore
Been meaning to tell you, but I guess it's clear to see
Don't be mad, it's just the brand new kind of me
Can't be bad, I found a brand new kind of free
Careful with your ego, he's the one that we should blame
Had to grab my heart back
God know something had to change
I thought that you'd be happy
I found the one thing I need, why you mad
It's just the brand new kind of me
It took a long long time to get here
It took a brave, brave girl to try
It took one too many excuses, one too many lies
Don't be surprised, don't be surprised
If I talk a little louder
If I speak up when you're wrong
If I walk a little taller
I've been on to you too long
If you noticed that I'm different
Don't take it personally
Don't be mad, it's just the brand new kind of me
And it ain't bad, I found a brand new kind of free
Oh, it took a long long road to get here
It took a brave brave girl to try
I've taken one too many excuses, one too many lies
Don't be surprised, oh see you look surprised
Hey, if you were a friend, you want to get know me again
If you were worth a while
You'd be happy to see me smile
I'm not expecting sorry
I'm too busy finding myself
I got this
I found me, I found me, yeah
I don't need your opinion
I'm not waiting for your ok
I'll never be perfect, but at least now i'm brave
Now, my heart is open
And I can finally breathe
Don't be mad, it's just the brand new kind of free
That ain't bad, I found a brand new kind of me
Don't be mad, it's a brand new time for me, yeah
You look surprised, your words don't burn me anymore
Been meaning to tell you, but I guess it's clear to see
Don't be mad, it's just the brand new kind of me
Can't be bad, I found a brand new kind of free
Careful with your ego, he's the one that we should blame
Had to grab my heart back
God know something had to change
I thought that you'd be happy
I found the one thing I need, why you mad
It's just the brand new kind of me
It took a long long time to get here
It took a brave, brave girl to try
It took one too many excuses, one too many lies
Don't be surprised, don't be surprised
If I talk a little louder
If I speak up when you're wrong
If I walk a little taller
I've been on to you too long
If you noticed that I'm different
Don't take it personally
Don't be mad, it's just the brand new kind of me
And it ain't bad, I found a brand new kind of free
Oh, it took a long long road to get here
It took a brave brave girl to try
I've taken one too many excuses, one too many lies
Don't be surprised, oh see you look surprised
Hey, if you were a friend, you want to get know me again
If you were worth a while
You'd be happy to see me smile
I'm not expecting sorry
I'm too busy finding myself
I got this
I found me, I found me, yeah
I don't need your opinion
I'm not waiting for your ok
I'll never be perfect, but at least now i'm brave
Now, my heart is open
And I can finally breathe
Don't be mad, it's just the brand new kind of free
That ain't bad, I found a brand new kind of me
Don't be mad, it's a brand new time for me, yeah
Sumber : http://www.directlyrics.com/alicia-keys-brand-new-me-lyrics.html
Tuesday, January 8, 2013
The Words
Teruslah berjalan, jangan lihat ke belakang.
Kita semua membuat pilihan dalam hidup.
Yang paling berat adalah bisa hidup dengan pilihan itu
Dan tidak ada seorangpun yang bisa membantumu....
Kita semua membuat pilihan dalam hidup.
Yang paling berat adalah bisa hidup dengan pilihan itu
Dan tidak ada seorangpun yang bisa membantumu....
#TheWords
Pilihan
Tidakkah kamu rindu masa dimana pilihan terberat hanya memilih es krim atau coklat? Bukan bertahan atau meninggalkan?
Tidakkah kamu rindu masa dimana untuk merasa keren
hanya dibutuhkan sepatu nyala? Bukan popularitas yg kadang semu?
Tidakkah kamu rindu masa dimana perpisahan terberat
adalah saat ibumu meninggalkanmu di ruang kelas? Bukan patah hati.
by : @falla_adinda
by : @falla_adinda
Subscribe to:
Posts (Atom)
reminder
- Aku sudah cukup bertahan selama 10 th ini - Aku tidak mau hubungan yg hanya pagi selamat pagi dan malam selamat malam tanpa berusaha salin...
-
Temen saya cerewet sekali, apa-apa sms. Kali ini dia sms lagi... Sms : "Sooo... Puyeeeeenngg!!?" Aku : "Dagorin."...
-
Belakangan ini aku sangat membenci waktu-waktu ini. Waktu di mana aku terdiam menghadap layar komputer tanpa bisa mengetik apa-apa. Aku kesu...